Thursday, 24 July 2014

Manis Diawal, Akhirnya?



"Pekerjaan impian bukan sebuah pekerjaan dengan menjanjikan gaji yang besar, melainkan sebuah passion atau hobi yang dibayar."

     Bangga di terima di PTN boleh. Apa lagi diterima lewat jalur yang notaben nya sulit kayak SNMPTN, SBMPTN, UM bahkan UMBPT. Semua berhak kok bangga asal jangan terlalu berlebihan dan ingat, jaga perasaan teman kalian yang belum dapat PTN.

     Makin kesini, setelah banyak melaui Ujian sana sini, banyak diantara mereka justru banting setir dari apa yang mereka impikan dulu. Bahkan tak terpikirkan sama sekali dari dulu. Ya, mungkin mereka pikir pilihan yang mereka ambil bakal menjanjikan dibanding dengan pilihan yang dulu. Boleh-boleh aja sih, tapi coba pikir deh apakah itu akan bertahan lama?

Contoh, suka sama desain, atau yang berbau seni. Ternyata eh ternyata ujung-ujungnya ada yang masuk Biologi, Matematika, Teknik. . . etc

Itu hanya contoh kecil dari uraian sebelumnya.

     Bahkan ada yang rela memilih jurusan yang sepi peminat agar bisa masuk. Logikanya sih sepi berarti prospeknya kurang oke dong? Eits siapa bilang..

     Belum tentu, tapi semua balik ke kitanya lagi sih, serius atau tidaknya kita, semua ditentukan dalam 3-4 tahun ke depan. Kampus bukan tolak ukur seberapa pintar diri anda. Kampus hanya fasilitas dan sarana yang disediakan agar bisa mengembangkan diri.

     Ibarat Ikan, meskipun ia berada di kolam emas bertabur berlian sekalipun, jika ia malas berlatih dan kerjaannya hanya tidur, dia akan kalah dengan ikan dilaut yang setiap hari ibaratnya 'berenang'.

     Sekarang banyak kampus yang notabennya bukan favorit tapi lulusannya justru dilirik di dunia pekerjaan. Balik lagi, semua tergantung diri kita masing-masing.

     So, jangan terlena dengan apa yang udah kamu raih sekarang. Karena ini barulah sebuah awal yang manis.Akhrnya? Kita lihat saja nanti.

Tuesday, 1 July 2014

Chance




 
      Kesempatan. Banyak orang yang salah dalam mengartikannya, mereka menganggap kesempatan hanya untuk orang-orang yang beruntung dan ditakdirkan oleh Tuhan untuk mendapatkannya. Padahal kesempatan dapat diartikan atau dihubungkan dengan kejadian-kejadian yang sering kita temui dalam kehidupan ini. Seperti kesempatan mendapatkan nilai bagus di sekolah, kesempatan untuk membuat orang tua kita bangga, kesempatan untuk berkenalan dengan seseorang yang spesial, atau maybe kesempatan untuk menyatakan perasaan ke seseorang yang kita sukai selama ini. Ya, dan masih banyak lagi.  

      Kesempatan. Semua orang berhak mendapatkannya. Sebuah momen dimana sebuah tindakan akan mengubah segalanya. Momen dimana akan terlihat mana yang berani mengambil resiko, mana yang tidak. Beberapa berfikir bahwa akan ada momen dimana kesempatan itu akan datang lagi, ya dia adalah ‘si kesempatan kedua’. Bahkan banyak yang mengabaikan bahkan kalah oleh rasa takut yang membuatnya melewatkan kesempatan-kesempatan itu.Kenyataannya, yang ada hanya sebuah penyesalan yang mendalam karena ‘si kesempatan kedua’ yang dinanti-nanti ternyata tak kunjung datang.

Friday, 20 June 2014

Pelajaran Berharga



KRING-KRING.


“Bunyi yang menunjukkan waktu sudah habis. Silahkan taruh ljk di samping soal dalam keadaan tertutup dan kalian boleh meninggalkan ruangan.”

       Gue yang dari daritadi sibuk mencoba mengerjakan soal matdas (matematika dasar) pun akhirnya menyerah. Gila soal matdas kok kayak matipa (metematika ipa) sih? Hahaha yaudah lah udah beberapa soal lumayan. Pengawas mulai berjalan menyusuri baris tiap baris untuk mengambil ljk tiap anak dan kami di persilahkan pergi.

       Senyum. Mungkin itulah yang gue pikirkan saat keluar dari ruang ujian yang berada di lantai 2 SMAN 45 JakUtara tersebut. Biarin lah mau perasaan acak kadul kayak apa juga yang penting di luar kita keliatan enjoy. Agak maksa sih tapi itulah yang gue lakukan kemaren.

       Sambil berjalan bak model terkenal dan menunjukkan senyum lebar, lalu seketika beberapa orang pada saat itu langsung melihat ke arah gue. Gue yang ke ge-er an langsung menunjukkan beberapa pose layaknya model pada umumnya (oke yang ini lebay-_-). Kemudian tiba-tiba seorang lelaki datang dan memberitahu kalo ternyata resleting tas gue kebuka. Haha KAMPRET.

       Jujur. Dari kegiatan SBMPTN ini banyak banget proses pendewasaan diri dan pelajaran yang bisa diambil dan mungkin enggak bisa dirasain sama kalian-kalian yang udah lebih dulu keterima undangan :
  1. Gue jadi belajar untuk bersyukur dengan apapun keputusan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Meskipun terkadang keputusan itu diluar kemauan dan harapan kita.
  2. Sadar atau tidak, sebenarnya kesabaran kita sedang di uji oleh Yang Maha Kuasa, seberapa sabar, seberapa gigih, seberapa besar keinginan lo buat dapetin apa yang lo bener bener inginkan. Allah ingin melihat usaha lo lebih keras lagi, supaya lo bisa lebih mateng lagi. Allah tau kok kalo Hambanya mampu.
  3. Gagal telah membuat gue berfikir positif. Mungkin jalan hidup gue bukan di 3 pilihan jurusan pas undangan kemaren. Malainkan mungkin di SBMPTN atau SIMAK.
  4. Gue jadi belajar tanggung jawab. Disaat ada orang yang udah sedikit ngebahagiain orang tua mereka dengan prestasi-prestasi mereka. Gue jadi merasa pengen ngebahagiain mereka juga. Lagian gak ada juga orang yang gak mau ngebahagiain mereka kan?
  5. Gue jadi sedikit tau tentang jalanan kota Jakarta Utara. Gara- gara pas survey kemaren sempet nyasar-nyasar. Haha-_-
  6. Bonus. Gue jadi punya kenalan dan teman baru. Entah gimana awalnya, gue kenalan sama cewek di sebelah gue pas sbm. Haha anaknya manis banget, ramah lagi. Sayang gak sempet nanya banyak sama doi.
       Terlepas dari 6 poin diatas. Gue jadi tau arti dari sebuah perjuangan. Apa yang lo lakuin selama ini pasti bakal berbanding lurus dengan apa yang akan lo dapetin nanti. Percaya atau engga, kerja keras yang lo lakuin selama ini dengan susah payah (pahit) akan berubah menjadi hasil yang memuaskan kelak (manis), Amin!  Sekarang tinggal nunggu SIMAK nih, dan gue akan bisa menikmati liburan yang bener-bener liburan. Hmm.. sampai sini dulu ya, mau lanjut belajar lagi nih, See you next post guys! :*


Thursday, 24 April 2014

CDD

Banyak hal di dunia ini yang tidak bisa diutarakan lewat kata kata. Seringnya bukan karena kita tidak bisa untuk mengatakannya, tetapi takut akan apa yang akan kita dapat setelah kita mengatakan apa yang kita katakan tersebut. Hidup adalah pilihan, berani berkata kata berarti berani mengambil resiko yang memang sudah kodratnya manusia untuk memilih. Contohnya seperti cinta diam diam.

Cinta diam diam (CDD) adalah perasaan suka yang tumbuh menjadi cinta secara perlahan, melalui perantara hati yang salah. Banyak mereka yang mengalami CDD, dan berakhir pada luka yang entah sampai kapan sembuhnya.

Sebagian yang pernah merasakan cinta pasti tau, bagaimana proses seseorang dalam menjalin asmara dengan taget yang ia sukai. Ya, pastinya semua berawal dari keberanian (nekat sih sebenernya), pengakuan perasaan (gambling nih), lalu berakhir pada konfirmasi dari taget yang diincar (syukur deh kalo diterima).

Pengakuan itu pun sangat sederhana, misalnya : "Gue suka sama lo. Lo mau gak jadi babu gue? *loohh?* maap maap gak fokus-_- maksudnya "lo mau gak jadi pacar gue?" dan (biasanya) kita hanya menunggu beberapa detik untuk mendapatkan jawaban. Tapi gak menutup kemungkinan, bisa nunggu jawaban sampai berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan berabad-abad (oke yang terakhir lupakan-_-). Ya apa lagi kalau bukan penolakan secara halus, seperti : "Uhm.. pikir pikir dulu deh ya, maaf"
Dan respon yang paling sering muncul adalah pelaku CDD seketika jleb dan bahkan hening
.......
"duh diterima gak ya?"
KRIK, KRIK, KRIK (seketika suara jangkrik muncul)
.......

Tapi ternyata cinta diam diam ada sisi positif nya juga loh, yaitu cinta diam-diam tak akan melibatkan banyak korban, karena aktifitas ini hanya membutuhkan satu korban untuk dihancurkan hatinya. Siapa lagi korbannya kalau tidak lain dan tidak bukan adalah si pelaku CDD itu sendiri. (positif?)

Banyak aktivitas 'percuma' yang mereka anggap menyenangkan, seperti mengamati setiap gerak-gerik seseorang yang ia jadikan target baik itu lewat pengamatan langsung atau lewat medsos atau biasa disebut KEPO.
Bahkan si pelaku CDD ini sangat mendetail apapun yang dilakukan dan apapun yang telah dilakukan.

Kesimpulannya, pada dasarnya sang pelaku CDD akan melakukan apa saja, demi mendapatkan detail itu sendiri, bahkan sampai rela mengorbankan waktunya sendiri hanya untuk mendapatkan detail kecil itu, lalu menggabungkan pada suatu folder yang disebut perhatian. Ya bagi mereka, aktivitas tersebut adalah suatu perhatian. Padahal secara kasat mata, semua hal yang mereka lakukan itu menjijikan. Mendetail suatu masalah, lalu membuat suatu kesimpulan yang sama sekali gak ada hasilnya
Miris.



written by : @farhaidar

Thursday, 17 April 2014

interNATIONAL EXAM

“Eh cara bacanya gimana nih? Rapihin dong…”

“Liat cluenya terus cari yang sama soal lo..”

“Tembus gak nih?”

“Kipasnya 3 dong, panas banget nih..”

“Ahhh salah masukin paket gue, siaaal...”

“Tai, gak tembus jing, ngasal banyak gue jadinya.”


You know what I mean kan? (yang ngerti berarti masa SMA lo ga jelek jelek amat)
Yep, penggalan kalimat diatas emang bisa lo temuin pas masa masa UN SMA kayak gini.
Memang sih Ujian Nasional telah berlalu, buat sebagian lo mungkin ada yang berbahagia karena sukses mengerjakan semua soal dengan baik (tipe tipe admin banget nih kayanya, halaah-_- hehe) tapi ada juga yang malah menimbulkan rasa sedih, menyesal, bahkan deg deg an menanti hasil yang tak pasti ini. Tapi UN tahun ini memang meninggalkan beberapa kesan baik dan bahkan jelek (banyakan jeleknya sih) yang membuat UN tahun ini berbeda dari tahun tahun lalu. Diantaranya :


1. Soal UN tahun ini bisa dibilang berstandar internasional yang setara dengan soal PISA & TIMSS dengan persentase soal yang sulit sebanyak 20 persen dari jumlah soal yang ada dan itu TANPA DISOSIALISASIKAN DENGAN PESERTA UJIAN TERLEBIH DAHULU.

2.Terdapatnya unsur politik didalam soal khususnya soal Bahasa Indonesia yang membahas tentang riwayat Jokowi dan dinilai telah melanggar peraturan kampanye karena kebetulan sebentar lagi akan diadakan pemilu presiden.

3. Pada Listening mata pelajaran Bahasa Inggris biasanya speaker (yang ngomong di listening) menggunakan aksen Inggris atau British, tapi sekarang beda karena menggunakan aksen Irish yang menurut kami para peserta sedikit (atau bahkan lebih) sulit untuk dicerna karena memang gaya bahasa dan kecepatan berbicara yang masih asing bagi telinga kami.

4. Rumornya tahun ini UN dibuat lebih dari 20 paket, entah benar atau tidak yang jelas satu ruangan memang tidak ada yang sama seperti tahun lalu.


Ujian Nasional yang seharusnya menjadi Ujian standar/dasar untuk membuktikan hasil belajar selama duduk dibangku SMA tiba tiba harus diganti atau diubah menjadi soal INTERNASIONAL yang kami sendiri tidak tahu akan keluar. Tidak semua peserta memiliki otak dan kemampuan yang setara dengan soal olimpiade dan internasional tersebut. Sia-sia kah kami belajar dari pagi, pulang PM, Les/bimbel, ngerjain tugas, lembur, besok masuk lagi, kalau ternyata sebagian soal yang keluar ternyata diluar prediksi kami? Katanya demi menaikan level pendidikan nasional? Semakin MEMBOBROKAN nilai peserta ujian sih iya.  

Masih kurangkah angkatan kami dijadikan kelinci percobaan oleh Mendikbud? Kelas 6 awal mula UASBN, Kelas 9 awal mula UN 5 paket, UN 2014 awal mula soal Internasional. Tidakkah mereka belajar dari kesalahan masa lalu UN yang dinilai gagal karena menggunakan 20 paket?  Pentingkah sebuah ujian nasional yang kelulusannya hanya ditentukan oleh 3 hari daripada 3 tahun? KAMI BERHARAP MENDIKBUD LEBIH MENGERTI KAMI.





written by : @farhaidar