Delapan
belas lebih lima puluh lima menit..
Jam yang telah
menunjukkan waktu bahwa try out akan berakhir 5 menit lagi. Sedangkan Nano baru
mengerjakan 15 dari 25 soal yang disediakan. Tidak fokus, itulah kendala Nano
daritadi. Padahal pelajaran kali itu adalah Fisika, butuh konsentrasi dan
ketelitian penuh dalam mengerjakannya. Bukan rumus tekanan hidrolisis atau
tegangan permukaan yang ada di kepala Nano saat ini, melainkan nama seseorang
yang telah berhasil membuatnya galau pada try out kali itu. Nano yang daritadi ingin
bertanya kepada Azhar temannya itu tapi melihat temannya itu sedang sibuk
mengerjakan try out fisika sambil menggunakan headset, akhirnya iya terpaksa merenungkan
niatnya dulu dan mencoba foku dengan apa yang iya kerjakan sekarang, yaitu
Fisika.
Bel berbunyi, artinya 5
menit sudah berlalu. Suara yang membuat anak anak menghela napas lega, begitu
juga Nano. Bukan lega karena berarti sekarang boleh pulang, tetapi ia lega
akhirnya ia dapat bertanya kepada temannya itu. Dengan sedikit berlari kecil,
Nano mengejar temannya itu yang sudah duluan meninggalkan kelas. Singkat cerita
akhirnya Nano berhasil mengetahui nama gadis itu. Dia adalah Mawar, adik kelas
Azhar.
Nano seketika langsung
menjelma menjadi pemuja misterius, bagaimana tidak Nano yang juga punya akun
instagram malah berniat tidak men follow akun Mawar. Ia hanya mengepo foto
fotonya secara diam diam. Pikirnya yang penting ia sudah dapat melihat foto
fotonya secara update tanpa harus men follownya. Lama kelamaan terlintas di
pikiran Nano bahwa ia ingin tau pin bb Mawar. Tapi pertanyaan pertanyaan lain muncul
lagi seraya tak pernah habis. “Dia pake bb juga gak sih?” dan “Cara gue dapet
pinnya gimana ya?” ujar Nano dalam hati. Sebuah pertanyaan yang akan tetap
menjadi pertanyaan.
. . . . . . . . .
Sabtu, yaa.. sabtu. Hari
dimana bagi sebagian sekolah meliburkan siswa siswinya, begitu juga sekolah
Nano. Nano bangun dengan setengah sadar dan langsung mengecek hapenya. “Yah promote
broadcast message lagi, gue kirain apaan” ujarnya. Saat ia ingin menghapus
pesan tersebut ternyata ia seperti mengenali nama orang yang ada di dalam promote
pesan tersebut. “Mawar Melati? Ah masa sih serius ini dia?” ujarnya setengah
tidak percaya. Akhirnya karena penasaran, ia memasukkan pin yang ada pada pesan
itu kedalam kategori ‘Add to Contact’. Sekarang ia hanya tinggal menunggu. Jika
benar itu doi, berarti Nano seperti ketiban durian runtuh di pagi hari.
Dapur tampak sepi,
hanya ada bunda dan adik perempuannya, Nona. Biasanya rutin keluarga Nano
mengadakan sarapan bersama pada pagi hari. “Ayah sama Ninonani mana ma?”
(Ninonani : sebutan untuk kedua adiknya/gabungan nama dari keduanya) ujar Nano.
“Tadi lari pagi sama kedua adek adek mu, kamu sih telat bangun” ujar mama
setengah memarahi. Nano Cuma bisa tersenyum sesekali mengganggu adik
perempuannya yang sedang makan bubur ayam itu. “Ih abang ini bubur ayam Nona
bang, punya abang yang itu, jangan gangguin Nona dong!” terlihat Nona mencoba
memarahi Nano yang daritadi minta di suapin. Sungguh suasana indah tergambar
pada pagi hari itu.
.
. . .
. . .
. . . .
Nano menyuap bubur
terakhirnya. Bubur bang Ali memang paling enak se komplek. Bang Ali, tukang
bubur komplek yang biasanya keliling di sekitar komplek pada pukul 6-7 pagi itu
memang menjadi pilihan sarapan yang pas. Hanya dengan 5 ribu rupiah kamu sudah
dapat menikmati bubur yang enak itu. Nano melihat bubur milik adiknya Ninonani
yang masih utuh diatas meja yang belum terjarah oleh siapapun. “Wah lumayan
nih, si Ninonani lagi pada lari pagi, sikat lah” ujar Nano. Baru ia ingin
mengambil sendok, ternyata si Nino dan Nani datang. “Hayo abang mau ngapain?”
ujar Nino. “Yah ketauan deh, hehe” ujar Nano sambil meninggalkan meja makan dan
menuju ke kamarnya itu.
Led handphone yang
tidak biasanya muncul pada handphone Nano mencuri perhatian Nano saat pertama
kali masuk ke kamarnya. Led yang biasanya ‘jarang’ muncul di hape sebagian para
penganut ajaran ‘jomblo’. “Siapa nih pagi pagi udah nge bbm?” ujar Nano dalam
hati. Berharap bukan sebuah broadcast massage lagi, akhirnya ia membuka
handphonenya itu. Ternyata benar, pesan yang tidak diinginkan oleh Nano masuk
kedalam handphonenya, broadcast message di pagi hari. Nano pun menjadi agak
kesal dan iseng membuka recent updates. “Mawar Melati is now contact”. Dengan
muka melongo, Nano terus berfikir, ternyata Mawar ini benar benar adik kelas
temannya itu, si Azhar. Entah kenapa ternyata tiba-tiba nama itu ada. Semua terasa
seperti mimpi saja. Sebuah kado indah pada pagi hari.
No comments:
Post a Comment